Tim Konseling Polres Tasikmalaya Kota Tenangkan Keluarga Pelajar Korban Penganiayaan saat Rekonstruksi di Mapolres

Tim Konseling Polres Tasikmalaya Kota Tenangkan Keluarga Pelajar Korban Penganiayaan saat Rekonstruksi di Mapolres

Polres Tasik Kota - Keluarga pelajar korban penganiayaan, GG (14), hadir di Mapolres Tasikmalaya Kota untuk menyaksikan rekonstruksi kasus pada Jumat (27/9/2024). Dalam proses tersebut, hanya nenek korban yang diizinkan masuk, sementara ibu dan bibi menunggu di ruang SPKT.

Baca juga: Polda Jabar Tangkap Jaringan Narkoba Internasional Dan Barang Bukti 1 Ton Sabu Di Pantai Madasari Pangandaran

Untuk menenangkan pihak keluarga, Tim Konseling dari Bagian SDM Polres Tasikmalaya Kota, yang dipimpin oleh Aipda Shelly Marliana, SH. dan didampingi IPDA Thomy Wibawa SH., MH., berupaya memberikan dukungan emosional.

Aipda Shelly mengatakan pihaknya mencoba menenangkan keluarga terutama ibu korban yang membawa adik korban yang masih berusia balita. Kami sebagai konselor mengajak pihak keluarga agar tabah menerika kasus ini, karena sedang ditangani oleh pihak kepolisian.

Baca juga: Aksi Heroik Tim Damai Cartenz Berhasil Evakuasi Karyawan PTT Di Distrik Beoga

"Kami dari Polres Tasikmalaya Kota mencoba menenangkan pihak keluarga, agar tenang dan tabah dengan kasus yang menimpa anak dari ibu korban, " ucap Shelly.

Rekonstruksi berlangsung di halaman belakang Polres Tasikmalaya Kota untuk menghindari potensi kericuhan.

Baca juga: Kapolda Kalteng: Antisipasi Sedini Mungkin Potensi Gangguan Kamtibmas

Meskipun ada kekecewaan dari kerabat korban yang tidak diizinkan masuk, akhirnya perwakilan keluarga, termasuk nenek, diberikan kesempatan untuk menyaksikan proses tersebut.

Nenek korban, Armilah, mengungkapkan rasa duka dan kemarahan, terhadap pelaku saat rekonstruksi.

Baca juga: Terkait Dukungan ETLE, Kapolri Beri Penghargaan Kepada Gubernur Jatim dan Beberapa Kepala Daerah Serta Stakeholder Lainnya

"Mereka biadab, telah menghilangkan nyawa cucu saya. Cucu saya adalah kebanggaan kami, harus meninggal di tangan anak-anak tak bertanggung jawab, " kata Armilah.

Proses rekonstruksi juga melibatkan sejumlah lembaga terkait untuk memberikan dukungan kepada keluarga. Saat ini, sembilan pelaku, terdiri dari empat orang dewasa dan lima remaja, diancam dengan hukuman berat.

Baca juga: Kapolri Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2022, Ini Penekanannya

Sebelumnya, Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Joko Sulistiono, sudah menegaskan bahwa penyelidikan kasus ini akan terus berlanjut untuk mengungkap keterkaitan para pelaku.